Senin, 26 Mei 2014

Makalah Pengaruh Globalisasi Terhadap Politik



LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGERUH GLOBALISASI TERHADAP POLITIK


                                                                                                                  Pembimbing
            Penyusun                                                                                 Mata pelajaran PKn


            Daenuri                                                                                Ida Widiyaningsih, SPd.




Menetahui,
Kepala
SMA Negeri 1 Sukaraja



Ikhwan Setiawan, SPd.






BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   LATAR BELAKANG
Ketika sebuah kemajuan teknologi dan kemodernan menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari segala aspek kehidupan maka segala dampak akan senantiasa menyertainya, baik itu dampak positif maupun negatif. Maka atas dasar itulah saya mencoba untuk mengulik sejauh mana hal tersebut di atas memberikan dampak yang signifikan pada prses politik, karena yang kita ketahui bersama bahwa politik adalah salah satu hal yang tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh globalisasi dan kemodernan, karena beberapa aspek politik memerlukan adanya kemoderenan, seperti pada penyebaran informasi mengenai pendidikan politik dan cara berpolitik itu sendiri. Atas dasar itulah saya menyusun makalah ini, untuk mengetahui sejauh mana globalisasi dapat memberikan pengaruh pada proses politik.
1.2.   RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa masalah yang kemudian saya rumuskan untuk menjadi bahan penelitian pada makalah ini sebagai berikut
1.      Apa sebenarnya pengertian globalisasi?
2.      Apa pengertian politik?
3.      Bagai mana globallisasi dapat memberikan pengaruh pada proses politik?
4.      Apa dampak positif globalisasi terhadap politik?
5.      Apa dampak negatif dari globalisasi terhadap politik?


1.3.   TUJUAN
Adapun tujuan saya menyusun makalah ini antara lain;
1.      Untuk mengetahui sejauh mana globalisasi memberikan dampak pada kehidupan politik?
2.      Sebagai salah satu cara mengaplikasikan hasil pembelajaran di kelas meng.
3.      Untuk memenuhu syarat pemenuhan kriteria penilaian mata pelajaran PKN.
1.4.   MANFAAT
Beberapa manfaat yang bisa saya ambil dan mungkin bisa diambil pula oleh orang yang membaca makalah ini antara lain;
1.      Kita bisa memahami pengertian globalisasi dan politik itu seperti apa.
2.      Kita bisa mengetahui dampaka positif dan negatif globalisasi terhadap kehidupan politik seperti apa.
3.      Kita dapat menyimpulkan sikap positif yang harus kita lakukan dalam menghadapi masalah menyangkut kehdupan berpolitik.


BAB II
PEMBAHSAN
2.1. PENGERTIAN
2.1.1.  PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang dalam waktu lima tahun terakhir ini, dengan pemaknaan yang beragam. Namun, apa yang dipahami sebagai istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran membawa kesadaran bagi semua penghuni planet ini saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja satu sama lain walau ada rentang jarak yang secara fisik membentang. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia

Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang
dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.

2.1.2.  PENGERTIAN GLOBAISASI MENURUT PARA AHLI
1.      Waters (1995)
mengemukakan definisi globalisasi sebagai suatu proses sosial dimana terdapat perlawanan secara geografis pada kemunduran perubahan social dan kebudayaan. Teori globalisasi diletakkan pada kehadiran pembangunan ilmu social. Faktor industrialisasi memegang peranan penting dalam pembahasan globalisasi.
2.1.3.  DAMPAK GLOBALISASI
Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
2.1.3.1. DAMPAK POSITIF GLOBALISASI
1.      Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
2.1.3.2. DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
2.1.4.  PENGERTIAN POLITIK
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara, dari bahasa Inggris; politic (adj): bijaksana, beradab, berakal, yg dipikirkan ; polite (adj) : sopan, halus, beradab, sopan santun, terpilih, yg halus budi bahasanya ; policy (noun): kebijaksanaan, haluan negara , bahasa Jerman ; politisch : diplomatic, politic, calculating, designing, wise, clever, smart, prudent, intelligent , bahasa Russia ; Политика, politika : reasonable, prudent, wise, sensible, discreet, clever, deft, deliberate, considered, advised, measured, discerning, penetrating, shrewd, astute, perspicacious, calculating, prudent, tactical, forehanded, provident, bahasa Jepang ;Seiji : polite, courteous, conscientious, close, diplomatic, politic), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagaidefinisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupu nonkonstitusional.

2.1.5.  PENGERTIAN POLITIK MENURUT PARA AHLI
1.      SOELEMAN SOEMARDI
Ilmu politik sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan, mempelajari masalah kekuasaan dalam masyarakat, sifat hakikatnya, luas lingkupnya, dasar landasannya serta hasil akibatnya.
2.      GEORGE B. DE HUSZER DAN THOMAS H. STEVENSON
Ilmu politik ialah lapangan studi yang pertama-pertama memperhatikan hubungan kekuasaan antara orang dengan orang, antara orang dengan negara, dan antara negara dan negara.

3.      J.K. BLINTSCHLI
Ilmu politik ialah ilmu yang bersangkutan dengan negara, yang berusaha untuk mengerti dan memahami negara dalam keadaannya, dalam sifat essensialnya, macam-macam bentuk dan manifestasinya dan perkembanganya.
2.2. PENGARUH GLOBALISASI TEHADAP POLITIK
Kedaulatan negara merupakan ide dari proses transformasi bentuk negara di dunia. Ide ini dimulai dari tingkatan non politik, hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan untuk mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep pemerintahan. Peningkatan hubungan ekonomi dan kebudayaan antar negara mengurangi kekuasaan dan keaktifan pemerintah pada tingkat negara-bangsa dan pemerintahan. Sehingga pemerintah tidak dapat lagi menghegemoni pemikiran dan bentuk-bentuk perekonomian pada wilayahnya. Akhirnya instrumen-instrumen yang telah dibangun pemerintah menjadi tidak efektif.
Kekuatan demokrasi (yang dipahami sebagai kekuatan massa) memakai media partai sebagai corong pembelaan ideologinya. Partai sendiri mencoba untuk mengatur kesejahteraan anggota partainya masing-masing. Untuk itu perlu stabilitas politik yang mantap. Konsep stabilitas politik yang mantap, bukan hanya trade mark penganut Rostowian, fenomena negara-negara komunis pun menunjukkan hal yang serupa. Sebagai langkah taktis maka negara telah membuat beberapa kerangka kebijakan. Kebijakan tersebut dijabarkan oleh Waters (1995) menjadi pertama pembangunan kapasitas negara itu sendiri, sehingga pemberdayaan swasta menjadi sektor yang penting. Di titik ini negara hanya berperan untuk mancerdaskan masyarakatnya dengan melakukan pendidikan politik. Kedua tempat atau kekuasaan negara menjadi tersembunyi dibalik kekuasaan para birokrat. Ketiga intervensi dari negara cenderung merusak kestabilan dan mekanisme pasar. Keempat negara tidak mampu lagi memberikan kemanan seperti terorisme, sindikat obat-obatan, AIDS dan lingkungan. Kelima Dengan persekutuan internasional, negara menjadi lebih berbahaya dari keamanan. Hal ini membagi dunia kepada permusuhan dimana komitmen pengadaan teknologi militer mempunyai satu tujuan.
Globalisasi politik ini menjadikan negara mengalami disetisasi atau pelemahan negara. Kelompok pendukung negara mulai melokal. Komunitas perdagangan menjadi mengecil dan digantikan oleh kepentingan lokal dan menjadi inisiatif warga negara.
Akibat globalisasi, ada beberapa masalah yang dulu dianggap lokal menjadi masalah global. Isu masalah ini sangat sensitif dan krusial, sehingga sering kali mengundang intervensi dari suatu negara ke negara lain. Padahal setiap negara mempunyai hak yang absolut untuk menentukan otonomi dari suatu negara.
2.2.1.      PENGARUH GLOBLISASI TERHADAP POLITIK DI INDONESIA
Globalisasi politik telah masuk ke Indonesia. Kedaulatan negara hari ini menjadi sebuah wacana yang tidak akan pernah habis diperbincangkan. Disintegrasi nasional di beberapa tempat seperti Aceh, Poso, Ambon, lepasnya Timor Timur. Rekayasa politik global (factor ekstern) yang dikombinasikan dengan ekonomi membuat pemerintah Indonesia menjadi bulan-bulanan di dunia Internasional. Masalah HAM, AIDS, cyber crime (kejahatan siber), pengelolaan negara yang serba KKN, ketidakberanian menghadapi IMF. Kejatuhan pemerintahan Suharto pada tahun 1998 yang diikuti ketidakstabilan politik, menjadikan Indonesia merosot dari segi GNP, kemampuan pemerintah untuk mengelola kecerdasan bangsa dan yang paling fatal adalah krisis identitas dan jati diri bangsa.
Kebijakan otonomi daerah, agar daerah menjadi terberdayakan telah menjadi senjata makan tuan. Keinginan beberapa daerah untuk memerdekakan diri dan meminta otonomi seluas-luasnya dianggap mengganggu kedaulatan negara. Kematian Theys di Jayapura menjadi indicator bahwa pemerintah pusat sudah tidak mampu lagi menjaga keselamatan diri warga negara. Pembantaian massal di Ambon, Poso, Aceh menjadi sebuah ironi dari keinginan negara yang hendak mewujudkan masyarakat madani dan supremasi hukum.
2.3.DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK
Globalisasi memudahkan manusia dalam berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam bidang diplomatic dengan Negara-negara lain. Hal ini dimungkinkan karena kerja sama, baik dalam perdagangan maupun dalam politik mampu membuat negeri kita dikenal oleh bangsa lain dengan lebih baik.dengan adanya kunjungan dan komunikasi baik langsung maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan antara dua Negara atau lebih. Jadi, jika sebuah Negara tidak mau terasing oleh masyarakat dunia, kita harus mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal apapun. Globalisasi memungkinkan untuk menjadikan Negara-negara yang lebih terbuka dengan ekonomi kita dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi undang-undang tertentu.
2.3.1.       DAMPAK POSITIF
1. Kerjasama dalam bidang politik seperti studi banding dengan negara luar lebih mudah.
2. Kebijakan politik yang sukses akan diapresiasi oleh negara lain.
3. Berita-berita politik negara lain lebih mudah diakses melalui media asing.
4. Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
5. Terjadinya pasar bebas disebabkan karena keputusan politik yang dibuat oleh pemerintah.
2.3.2.       DAMPAK NEGATIF
1.      Campur tangan asing terhadap politik dalam negeri semakin mudah.
2. Politik dalam negeri selalu diawasi perjalanannya oleh luar.
3. Banyak tokoh-tokoh politik yang terkena kasus korupsi, bebas kabur keluar negeri.
4. Globalisasi politik selalu mewujudkan kepentingan para pelaku yang menjalankannya.
5. Kebijakan politik yang merugikan negara akan dimanfaatkan negara lain.



BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Pada dasarnya segala sesuatu pasti memberikan dampai, baik itu dampak positif ataupun dampak negatif.  Dan sama halnya dengan globalisasi pada politik, halitupun memberikan dampak, baik dampak positif maupun negatif. Dan intinya semua pilihan ada pada diri kita, semua kebijakan ada pada diri kita, jika kita bisa bersikap bijak, tentu segala sesuatu yang kita pilih akan kita pikirkan dan kita pertimbangkan sebijaksana mugkin.
3.2. KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah ini saya susun berdasarkan informasi dan sumber yang saya bisa susun, mudah mudahan makalah ini bisa bermanfaat khususnya untuk pribadi penyusun dan umumnya untuk semua pembaca. Kekurangan tentunya masih banyak terdapat pada penyusunan makalah ini, kritik dan saran dari pembaca akan sanagat membantu untuk lebih menyempurnakan penyusunan makalah ini.


Minggu, 25 Mei 2014

Parts of Business Letters



Business Letters
www.dandaen.blogspot.com
A business letter is more formal than a personal letter. It should have a margin of at least one inch on all four edges. It is always written on 8½"x11" (or metric equivalent) unlined stationery. There are six parts to a business letter.
      1.      The Heading.
This contains the return address (usually two  or three lines) with the date on the last line.


Sometimes it may be necessary to include a line after the address and before the date for a phone number, fax number, E-mail address, or something similar.
Often a line is skipped between the address and date. That should always be done if the heading is next to the left margin. (See business letters style)
It is not necessary to type the return address if you are using stationery with the return address already imprinted. Always include the date.
       2.      The Inside Address.
This is the address you are sending your letter to. Make it as complete as possible.   Include   titles and names if you know them.
This is always on the left margin. If an 8½" x 11" paper is folded in thirds to fit in a standard 9" business envelope, the inside address can appear through the window in the envelope.
An inside address also helps the recipient route the letter properly and can help should the envelope be damaged and the address become unreadable.
Skip a line after the heading before the inside address. Skip another line after the inside address before the greeting.
      3.      The Greeting.
Also called the salutation. The greeting in a business letter is always formal. It normally begins with the word "Dear" and always includes the person's last name.
It normally has a title. Use a first name only if the title is unclear--for example, you are writing to someone named "Leslie," but do not know whether the person is male or female. For more on the form of titles, see tittle with names
The greeting in a business letter always ends in a colon. (You know you are in trouble if you get a letter from a boyfriend or girlfriend and the greeting ends in a colon--it is not going to be friendly.)
      4.      The Body.
 The body is written as text. A business letter is never hand written. Depending on the letter style you choose, paragraphs may be indented. Regardless of format, skip a line between paragraphs.
Skip a line between the greeting and the body. Skip a line between the body and the close.
      5.      The Complimentary Close.
 This short, polite closing ends with a comma. It is either at the left margin or its left edge is in the center, depending on the Business letter that you use. It begins at the same column the heading does.
The block style is becoming more widely used because there is no indenting to bother with in the whole letter.
      6.      The Signature Line.
Skip two lines (unless you have unusually wide or narrow lines) and type out the name to be signed. This customarily includes a middle initial, but does not have to. Women may indicate how they wish to be addressed by placing Miss, Mrs., Ms. or similar title in parentheses before their name.
The signature line may include a second line for a title, if appropriate. The term "By direction" in the second line means that a superior is authorizing the signer.
The signature should start directly above the first letter of the signature line in the space between the close and the signature line. Use blue or black ink.