LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGERUH GLOBALISASI TERHADAP POLITIK
Pembimbing
Penyusun Mata
pelajaran PKn
Daenuri Ida
Widiyaningsih, SPd.
Menetahui,
Kepala
SMA Negeri 1 Sukaraja
Ikhwan Setiawan, SPd.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Ketika sebuah kemajuan
teknologi dan kemodernan menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari segala
aspek kehidupan maka segala dampak akan senantiasa menyertainya, baik itu
dampak positif maupun negatif. Maka atas dasar itulah saya mencoba untuk
mengulik sejauh mana hal tersebut di atas memberikan dampak yang signifikan
pada prses politik, karena yang kita ketahui bersama bahwa politik adalah salah
satu hal yang tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh globalisasi dan
kemodernan, karena beberapa aspek politik memerlukan adanya kemoderenan,
seperti pada penyebaran informasi mengenai pendidikan politik dan cara
berpolitik itu sendiri. Atas dasar itulah saya menyusun makalah ini, untuk
mengetahui sejauh mana globalisasi dapat memberikan pengaruh pada proses politik.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa masalah yang kemudian
saya rumuskan untuk menjadi bahan penelitian pada makalah ini sebagai berikut
1.
Apa sebenarnya pengertian globalisasi?
2.
Apa pengertian politik?
3.
Bagai mana globallisasi dapat memberikan pengaruh pada
proses politik?
4.
Apa dampak positif globalisasi terhadap politik?
5.
Apa dampak negatif dari globalisasi terhadap politik?
1.3.
TUJUAN
Adapun tujuan saya menyusun makalah ini
antara lain;
1.
Untuk mengetahui sejauh mana globalisasi memberikan dampak
pada kehidupan politik?
2.
Sebagai salah satu cara mengaplikasikan hasil pembelajaran
di kelas meng.
3.
Untuk memenuhu syarat pemenuhan kriteria penilaian mata
pelajaran PKN.
1.4.
MANFAAT
Beberapa manfaat yang bisa saya ambil
dan mungkin bisa diambil pula oleh orang yang membaca makalah ini antara lain;
1.
Kita bisa memahami pengertian globalisasi dan politik itu
seperti apa.
2.
Kita bisa mengetahui dampaka positif dan negatif globalisasi
terhadap kehidupan politik seperti apa.
3.
Kita dapat menyimpulkan sikap positif yang harus kita lakukan
dalam menghadapi masalah menyangkut kehdupan berpolitik.
BAB II
PEMBAHSAN
2.1. PENGERTIAN
2.1.1.
PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan
orang dalam waktu lima tahun terakhir ini, dengan pemaknaan yang beragam.
Namun, apa yang dipahami sebagai istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran
membawa kesadaran bagi semua penghuni planet ini saling terkait dan tidak bisa
dipisahkan begitu saja satu sama lain walau ada rentang jarak yang secara fisik
membentang. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka
bumi ini terhubung satu sama lain.
Globalisasi adalah proses
penyebaran unsur unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
2.1.2.
PENGERTIAN GLOBAISASI MENURUT PARA AHLI
1.
Waters (1995)
mengemukakan definisi globalisasi sebagai suatu proses
sosial dimana terdapat perlawanan secara geografis pada kemunduran perubahan
social dan kebudayaan. Teori globalisasi diletakkan pada kehadiran pembangunan
ilmu social. Faktor industrialisasi memegang peranan penting dalam pembahasan
globalisasi.
2.1.3.
DAMPAK GLOBALISASI
Munculnya globalisasi tentunya membawa
dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi
tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang
kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-
lain akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
2.1.3.1. DAMPAK POSITIF
GLOBALISASI
1.
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
2.1.3.2. DAMPAK NEGATIF
GLOBALISASI
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
2.1.4.
PENGERTIAN POLITIK
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari,
untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara, dari bahasa Inggris; politic (adj): bijaksana, beradab, berakal, yg dipikirkan ; polite (adj) : sopan, halus, beradab, sopan santun,
terpilih, yg halus budi bahasanya ; policy (noun): kebijaksanaan,
haluan negara , bahasa Jerman ; politisch : diplomatic,
politic, calculating, designing, wise, clever, smart, prudent, intelligent
, bahasa Russia ; Политика,
politika : reasonable, prudent,
wise, sensible, discreet, clever, deft, deliberate, considered, advised,
measured, discerning, penetrating, shrewd, astute, perspicacious, calculating,
prudent, tactical, forehanded, provident, bahasa Jepang ;Seiji :
polite, courteous, conscientious,
close, diplomatic, politic), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara
berbagaidefinisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
2.1.5.
PENGERTIAN POLITIK MENURUT PARA AHLI
1.
SOELEMAN SOEMARDI
Ilmu politik sebagai suatu ilmu pengetahuan
kemasyarakatan, mempelajari masalah kekuasaan dalam masyarakat, sifat
hakikatnya, luas lingkupnya, dasar landasannya serta hasil akibatnya.
2.
GEORGE B. DE HUSZER DAN THOMAS H. STEVENSON
Ilmu politik ialah lapangan studi yang
pertama-pertama memperhatikan hubungan kekuasaan antara orang dengan orang,
antara orang dengan negara, dan antara negara dan negara.
3.
J.K. BLINTSCHLI
Ilmu politik ialah ilmu yang
bersangkutan dengan negara, yang berusaha untuk mengerti dan memahami negara
dalam keadaannya, dalam sifat essensialnya, macam-macam bentuk dan manifestasinya
dan perkembanganya.
2.2. PENGARUH GLOBALISASI
TEHADAP POLITIK
Kedaulatan negara merupakan ide dari
proses transformasi bentuk negara di dunia. Ide ini dimulai dari tingkatan non
politik, hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan untuk mengeksiskan
sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep pemerintahan.
Peningkatan hubungan ekonomi dan kebudayaan antar negara mengurangi kekuasaan
dan keaktifan pemerintah pada tingkat negara-bangsa dan pemerintahan. Sehingga
pemerintah tidak dapat lagi menghegemoni pemikiran dan bentuk-bentuk
perekonomian pada wilayahnya. Akhirnya instrumen-instrumen yang telah dibangun
pemerintah menjadi tidak efektif.
Kekuatan demokrasi (yang dipahami
sebagai kekuatan massa) memakai media partai sebagai corong pembelaan
ideologinya. Partai sendiri mencoba untuk mengatur kesejahteraan anggota
partainya masing-masing. Untuk itu perlu stabilitas politik yang mantap. Konsep
stabilitas politik yang mantap, bukan hanya trade mark penganut Rostowian,
fenomena negara-negara komunis pun menunjukkan hal yang serupa. Sebagai langkah
taktis maka negara telah membuat beberapa kerangka kebijakan. Kebijakan
tersebut dijabarkan oleh Waters (1995) menjadi pertama pembangunan kapasitas
negara itu sendiri, sehingga pemberdayaan swasta menjadi sektor yang penting.
Di titik ini negara hanya berperan untuk mancerdaskan masyarakatnya dengan
melakukan pendidikan politik. Kedua tempat atau kekuasaan negara menjadi
tersembunyi dibalik kekuasaan para birokrat. Ketiga intervensi dari negara
cenderung merusak kestabilan dan mekanisme pasar. Keempat negara tidak mampu
lagi memberikan kemanan seperti terorisme, sindikat obat-obatan, AIDS dan
lingkungan. Kelima Dengan persekutuan internasional, negara menjadi lebih
berbahaya dari keamanan. Hal ini membagi dunia kepada permusuhan dimana
komitmen pengadaan teknologi militer mempunyai satu tujuan.
Globalisasi politik ini menjadikan
negara mengalami disetisasi atau pelemahan negara. Kelompok pendukung negara
mulai melokal. Komunitas perdagangan menjadi mengecil dan digantikan oleh
kepentingan lokal dan menjadi inisiatif warga negara.
Akibat globalisasi, ada beberapa
masalah yang dulu dianggap lokal menjadi masalah global. Isu masalah ini sangat
sensitif dan krusial, sehingga sering kali mengundang intervensi dari suatu
negara ke negara lain. Padahal setiap negara mempunyai hak yang absolut untuk
menentukan otonomi dari suatu negara.
2.2.1. PENGARUH GLOBLISASI TERHADAP POLITIK
DI INDONESIA
Globalisasi politik telah masuk ke
Indonesia. Kedaulatan negara hari ini menjadi sebuah wacana yang tidak akan
pernah habis diperbincangkan. Disintegrasi nasional di beberapa tempat seperti
Aceh, Poso, Ambon, lepasnya Timor Timur. Rekayasa politik global (factor
ekstern) yang dikombinasikan dengan ekonomi membuat pemerintah Indonesia
menjadi bulan-bulanan di dunia Internasional. Masalah HAM, AIDS, cyber crime
(kejahatan siber), pengelolaan negara yang serba KKN, ketidakberanian
menghadapi IMF. Kejatuhan pemerintahan Suharto pada tahun 1998 yang diikuti
ketidakstabilan politik, menjadikan Indonesia merosot dari segi GNP, kemampuan
pemerintah untuk mengelola kecerdasan bangsa dan yang paling fatal adalah
krisis identitas dan jati diri bangsa.
Kebijakan otonomi daerah, agar
daerah menjadi terberdayakan telah menjadi senjata makan tuan. Keinginan
beberapa daerah untuk memerdekakan diri dan meminta otonomi seluas-luasnya
dianggap mengganggu kedaulatan negara. Kematian Theys di Jayapura menjadi
indicator bahwa pemerintah pusat sudah tidak mampu lagi menjaga keselamatan
diri warga negara. Pembantaian massal di Ambon, Poso, Aceh menjadi sebuah ironi
dari keinginan negara yang hendak mewujudkan masyarakat madani dan supremasi
hukum.
2.3.DAMPAK GLOBALISASI
TERHADAP POLITIK
Globalisasi
memudahkan manusia dalam berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam
bidang diplomatic dengan Negara-negara lain. Hal ini dimungkinkan karena kerja
sama, baik dalam perdagangan maupun dalam politik mampu membuat negeri kita
dikenal oleh bangsa lain dengan lebih baik.dengan adanya kunjungan dan
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan
antara dua Negara atau lebih. Jadi, jika sebuah Negara tidak mau terasing oleh
masyarakat dunia, kita harus mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal
apapun. Globalisasi memungkinkan untuk menjadikan Negara-negara yang lebih
terbuka dengan ekonomi kita dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi
undang-undang tertentu.
2.3.1.
DAMPAK POSITIF
1. Kerjasama dalam bidang politik
seperti studi banding dengan negara luar lebih mudah.
2. Kebijakan politik yang sukses akan diapresiasi oleh negara lain.
3. Berita-berita politik negara lain lebih mudah diakses melalui media asing.
4. Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
5. Terjadinya pasar bebas disebabkan karena keputusan politik yang dibuat oleh pemerintah.
2. Kebijakan politik yang sukses akan diapresiasi oleh negara lain.
3. Berita-berita politik negara lain lebih mudah diakses melalui media asing.
4. Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
5. Terjadinya pasar bebas disebabkan karena keputusan politik yang dibuat oleh pemerintah.
2.3.2.
DAMPAK NEGATIF
1. Campur
tangan asing terhadap politik dalam negeri semakin mudah.
2. Politik dalam negeri selalu diawasi perjalanannya oleh luar.
3. Banyak tokoh-tokoh politik yang terkena kasus korupsi, bebas kabur keluar negeri.
4. Globalisasi politik selalu mewujudkan kepentingan para pelaku yang menjalankannya.
5. Kebijakan politik yang merugikan negara akan dimanfaatkan negara lain.
2. Politik dalam negeri selalu diawasi perjalanannya oleh luar.
3. Banyak tokoh-tokoh politik yang terkena kasus korupsi, bebas kabur keluar negeri.
4. Globalisasi politik selalu mewujudkan kepentingan para pelaku yang menjalankannya.
5. Kebijakan politik yang merugikan negara akan dimanfaatkan negara lain.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Pada dasarnya segala sesuatu pasti memberikan dampai, baik
itu dampak positif ataupun dampak negatif.
Dan sama halnya dengan globalisasi pada politik, halitupun memberikan
dampak, baik dampak positif maupun negatif. Dan intinya semua pilihan ada pada
diri kita, semua kebijakan ada pada diri kita, jika kita bisa bersikap bijak,
tentu segala sesuatu yang kita pilih akan kita pikirkan dan kita pertimbangkan
sebijaksana mugkin.
3.2. KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah ini saya
susun berdasarkan informasi dan sumber yang saya bisa susun, mudah mudahan
makalah ini bisa bermanfaat khususnya untuk pribadi penyusun dan umumnya untuk
semua pembaca. Kekurangan tentunya masih banyak terdapat pada penyusunan
makalah ini, kritik dan saran dari pembaca akan sanagat membantu untuk lebih
menyempurnakan penyusunan makalah ini.
kalo boleh tahu referensinya dari mana aja ??
BalasHapus